Beginilah ketika seseorang sudah berhenti berharap . Sudah capek dengan apa yang diharapkan . Seperti orang yang berlari , tanpa tahu tujuan sebenarnya itu apa . Itulah saya .
Anda tidak perlu tahu siapa saya , apa yang saya lakukan di masa lalu , apa profesi saya , Anda hanya perlu tahu bahwa saya dulunya , beberapa bulan yang lalu dan sampai beberapa jam yang lalu masih berharap pada seseorang . Harapan itu hari ke hari semakin bertambah kuat sampai beberapa jam yang lalu , saya memutuskan untuk berhenti berharap padanya . Seseorang yang diharapkan untuk dapat dimiliki, digenggam erat di tangan tapi , apa daya . Sekian lama diharap-harapkan ternyata harapan itu semakin jauh , tak kunjung mendekat . Mungkin harapan yang telah lama diimpikan harus diperbarui dan memilih harapan lain yang jauh lebih realistis.
Untuk seseorang :
Saya senang berandai-andai . Andai kata kita tidak pernah bertemu , atau andai kata kita tidak sekelas dulunya , mungkin saat ini saya tidak sedang mengharapkan kamu .
Saya mengira bahwa berharap padamu bukanlah sesuatu yang akan membuat saya menyesal , yang akan menguras waktu saya . Setelah berbicara pada beberapa orang teman saya dan merenungkan semua yang telah saya lakukan , saya mengambil sebuah keputusan yaitu berhenti berharap padamu .
Kenapa ? Terkejut ? Tidak menyangka saya akan senekat itu ? Mungkin kamu akan berpikir bahwa saya tak
akan mampu untuk berhenti berharap padamu .
Saya tidak mengerti isi hati kamu dan apa yang sedang kamu pikirkan tentang saya selama ini . Saya selalu berusaha menanyakan itu , tapi jawaban mu hanya 'biasa saja' .
Sudah cukup ! Saya tak akan pernah jatuh ke dalam lubang yang sama lagi ! Menyia nyiakan orang di sekitar saya yang lebih mengasihi saya dibanding kamu . Saya harus berpikir lebih realistis lagi .
Saya sudah putus asa padamu hingga berhenti berharap .
Freda...
Jia you Freda!!!!
BalasHapus